Kata inovasi dapat diartikan sebagai "proses" dan/atau "hasil" pengembangan dan/atau pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
Inovasi sebagai suatu "obyek" juga memiliki arti sebagai suatu produk atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu konteks komersial. Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya:u konteks komersial.
Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya, dapat bersifat baru bagi suatu perusahaan (atau "agen/aktor"), baru bagi pasar, atau negara atau daerah, atau baru secara global.
Sementara itu, pengertian istilah tersebut sebagai suatu "aktivitas" merupakan proses penciptaan inovasi, yang seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi suatu invensi.
Bicara tentang inovasi, yang terpenting adalah jangan mengekor atau meniru seseorang. Berfikir inovatif merupakan proses yang melahirkan solusi atau gagasan diluar bingkai pengetahuan yang sudah dimaklumi bersama (bingkai konservatif), baik ditinjau dari pengetahuan individu yang berfikir atau dari pengetahuan yang dominan dilingkungannya.
Berfikir inovatif bertujuan memunculkan gagasan-gagasan baru yang dalam prosesnya harus terpenuhi 4 aspek fundamental yaitu :
1. Sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai permasalahan yang mungkin saja tidak sampai mengusik sensitivitas kebanyakan manusia biasa.
2. Produktivitas yang tinggi, yakni kemampuan untuk menghasilkan jawaban sebanyak mungkin untuk satu pertanyaan.
3. Elastisitas yang tinggi, yakni kemampuan menghasilkan pemikiran variatif sebanyak mungkin.
4. Orisinilitas yang tinggi, yakni kemampuan menghasilkan gagasan-gagasan yang unik dan baru yang belum pernah dikenalnya.
Sedangkan kreativitas adalah kemampuan berfikir untuk meraih hasil-hasil yang variatif dan baru, serta memungkinkan untuk diaplikasikan, baik dalam bidang keilmuan, kesenian, kesusteraan, maupun bidang kehidupan lain yang melimpah.
Berfikir inovatif dan kreativitas itu harus selaras dalam artian apabila suatu gagasan baru terlahir dari diri kita tanpa ditunjang dengan adanya kreativitas maka gagasan tersebut akan sia-sia, karena sebuah gagasan baru yang kreatif harus memenuhi unsur-unsur kreatifitas yang diantaranya pengaplikasian gagasan. Tanpa adanya pengaplikasian gagasan tersebut maka sebuah inovasi tersebut akan gagal.
Adapun hal-hal yang dapat membunuh kreativitas dan inovasi yang diantaranya adalah :
1. Ungkapan yang mengandung racun
2. Motivasi yang rendah
3. Lingkungan yang rendah
Coba bayangkan, ketika Anda mempunyai suatu gagasan yang cemerlang kemudian ada teman mengatakan: Sudahlah! Nggak usah dipaksakan. Gagasan barumu itu terlalu berat. Ungkapan tersebut secara tidak langsung telah membunuh kreativitas dan inovatif seseorang akan ide atau gagasannya.
Sudah sewajarnya kita sebagai manusia memiliki sifat akan takut gagal (gagal dalam segala hal). Metode paling ampuh untuk menghadapi rasa takut adalah dengan sikap sebagai pemberani yang siap menantang apa yang kita takuti.
Rambu-rambu untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas berfikir, yaitu:
1. Mempersempit ruang berfikir kaku dan memperlebar ruang terbuka dan bebas melalui brain storming
2. Adaptasi yang cepat dan tepat terhadap berbagai perubahan.
3. Motivasi yang berkesinambungan.
4. Bertindak win-win solution
5. Rekrutmen Orang-orang Unggul.
6. Mendorong ijtihad dalam berpendapat dengan memberikan persetujuan dan penerimaan.
7. Pendidikan pribadi sebagai penopang asasi bagi kreativitas dan inovasi
8. Motivasi dan dorongan sebagai faktor asasi bagi terciptanya suasana motivasi.
9. Curah gagasan dan dorongan untuk banyak bertanya.
Inovasi sebagai suatu "obyek" juga memiliki arti sebagai suatu produk atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu konteks komersial. Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya:u konteks komersial.
Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya, dapat bersifat baru bagi suatu perusahaan (atau "agen/aktor"), baru bagi pasar, atau negara atau daerah, atau baru secara global.
Sementara itu, pengertian istilah tersebut sebagai suatu "aktivitas" merupakan proses penciptaan inovasi, yang seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi suatu invensi.
Bicara tentang inovasi, yang terpenting adalah jangan mengekor atau meniru seseorang. Berfikir inovatif merupakan proses yang melahirkan solusi atau gagasan diluar bingkai pengetahuan yang sudah dimaklumi bersama (bingkai konservatif), baik ditinjau dari pengetahuan individu yang berfikir atau dari pengetahuan yang dominan dilingkungannya.
Berfikir inovatif bertujuan memunculkan gagasan-gagasan baru yang dalam prosesnya harus terpenuhi 4 aspek fundamental yaitu :
1. Sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai permasalahan yang mungkin saja tidak sampai mengusik sensitivitas kebanyakan manusia biasa.
2. Produktivitas yang tinggi, yakni kemampuan untuk menghasilkan jawaban sebanyak mungkin untuk satu pertanyaan.
3. Elastisitas yang tinggi, yakni kemampuan menghasilkan pemikiran variatif sebanyak mungkin.
4. Orisinilitas yang tinggi, yakni kemampuan menghasilkan gagasan-gagasan yang unik dan baru yang belum pernah dikenalnya.
Sedangkan kreativitas adalah kemampuan berfikir untuk meraih hasil-hasil yang variatif dan baru, serta memungkinkan untuk diaplikasikan, baik dalam bidang keilmuan, kesenian, kesusteraan, maupun bidang kehidupan lain yang melimpah.
Berfikir inovatif dan kreativitas itu harus selaras dalam artian apabila suatu gagasan baru terlahir dari diri kita tanpa ditunjang dengan adanya kreativitas maka gagasan tersebut akan sia-sia, karena sebuah gagasan baru yang kreatif harus memenuhi unsur-unsur kreatifitas yang diantaranya pengaplikasian gagasan. Tanpa adanya pengaplikasian gagasan tersebut maka sebuah inovasi tersebut akan gagal.
Adapun hal-hal yang dapat membunuh kreativitas dan inovasi yang diantaranya adalah :
1. Ungkapan yang mengandung racun
2. Motivasi yang rendah
3. Lingkungan yang rendah
Coba bayangkan, ketika Anda mempunyai suatu gagasan yang cemerlang kemudian ada teman mengatakan: Sudahlah! Nggak usah dipaksakan. Gagasan barumu itu terlalu berat. Ungkapan tersebut secara tidak langsung telah membunuh kreativitas dan inovatif seseorang akan ide atau gagasannya.
Sudah sewajarnya kita sebagai manusia memiliki sifat akan takut gagal (gagal dalam segala hal). Metode paling ampuh untuk menghadapi rasa takut adalah dengan sikap sebagai pemberani yang siap menantang apa yang kita takuti.
Rambu-rambu untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas berfikir, yaitu:
1. Mempersempit ruang berfikir kaku dan memperlebar ruang terbuka dan bebas melalui brain storming
2. Adaptasi yang cepat dan tepat terhadap berbagai perubahan.
3. Motivasi yang berkesinambungan.
4. Bertindak win-win solution
5. Rekrutmen Orang-orang Unggul.
6. Mendorong ijtihad dalam berpendapat dengan memberikan persetujuan dan penerimaan.
7. Pendidikan pribadi sebagai penopang asasi bagi kreativitas dan inovasi
8. Motivasi dan dorongan sebagai faktor asasi bagi terciptanya suasana motivasi.
9. Curah gagasan dan dorongan untuk banyak bertanya.
Sumber : http://www.anneahira.com/